Buduran- SMPN 2 Buduran sukses melaksanakan kegiatan vaksinasi HPV (Human Papilloma Virus) tepatnya pada hari Sabtu (22/2/2025) yang diikuti oleh 108 siswi kelas IX. Kegiatan ini berlangsung di Laboratorium IPA dan merupakan bagian dari upaya pencegahan kanker serviks yang dapat menyerang perempuan di masa depan.
Imunisasi ini dimulai pada pukul 08.30 WIB dan berlangsung hingga 10.30 WIB, dengan dukungan penuh dari tim medis Puskesmas Buduran. Selain itu, Ibu Wahyu Rahmawati, S.Kom., Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, juga hadir memastikan kelancaran jalannya kegiatan. Beliau tetap siap dan siaga untuk memberikan dukungan moral bagi para siswi yang akan menerima vaksin.
Meskipun beberapa siswi sempat merasa cemas dan menangis sebelum divaksin, rasa takut mereka segera hilang setelah proses imunisasi selesai. “Mereka justru tertawa dan merasa lega karena ternyata vaksinasi tidak sesakit yang mereka bayangkan,” ujar Ibu Wahyu Rahmawati. Hal ini membuktikan betapa pentingnya sosialisasi tentang manfaat vaksin HPV sebelum pelaksanaan imunisasi untuk mengurangi rasa takut dan khawatir.
Kegiatan vaksinasi ini juga melibatkan sejumlah guru dari SMPN 2 Buduran, seperti Gardena Smoro Laksmi, S.Pd., Koordinator UKS, Nunuk Cahya Eka R., S.Pd., Kepala Laboratorium IPA, dan Johana Widya Lestari, S.Pd., Pembina OSIS. Mereka turut berperan aktif dalam membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan dan mendampingi siswi-siswi yang menerima vaksin. Keberadaan para guru di lapangan turut menciptakan suasana yang nyaman dan aman bagi para siswi.
Pemberian vaksin HPV di SMPN 2 Buduran diharapkan dapat meningkatkan kesadaran remaja putri dan masyarakat sekitar mengenai pentingnya vaksinasi HPV sebagai upaya pencegahan kanker serviks, yang hingga saat ini masih menjadi salah satu jenis kanker dengan jumlah kasus yang tinggi di Indonesia. Berdasarkan data, lebih dari 36.000 kasus kanker leher rahim tercatat setiap tahunnya di Indonesia, dengan angka kesembuhan yang hanya sekitar 5%.
Imunisasi HPV diberikan kepada anak perempuan berusia 11 hingga 15 tahun, yang bertujuan untuk memberikan perlindungan sebelum mereka terpapar virus HPV. Virus ini umumnya disebarkan melalui hubungan seksual dan dapat berkembang menjadi kanker serviks jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, vaksinasi HPV dilakukan untuk mencegah infeksi yang dapat memicu kanker serviks di masa depan.
WHO merekomendasikan vaksinasi HPV untuk anak perempuan berusia 9 hingga 14 tahun karena vaksin HPV akan bekerja paling efektif jika diberikan sebelum seseorang terpapar HPV. Program vaksinasi ini menjadi bagian dari pendekatan komprehensif dalam pencegahan dan pengendalian kanker serviks.
Imunisasi HPV juga menandakan perubahan dalam pendekatan pengobatan di Indonesia. Negara kita semakin beralih dari pendekatan kuratif (pengobatan setelah sakit) menuju pendekatan preventif (pencegahan sebelum sakit), dengan vaksinasi sebagai salah satu upaya yang efektif untuk melindungi generasi muda dari ancaman kanker serviks.
Vaksinasi HPV yang dilaksanakan di SMPN 2 Buduran pada 22 Januari 2025 ini menjadi langkah penting dalam pencegahan kanker serviks. Dengan dukungan dari Puskesmas Buduran dan keterlibatan aktif para guru, diharapkan kegiatan ini dapat terus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya vaksinasi HPV, sekaligus memberikan perlindungan bagi remaja putri di masa depan. Melalui edukasi dan sosialisasi yang tepat, diharapkan semakin banyak generasi muda yang mendapatkan vaksinasi HPV untuk masa depan yang lebih sehat dan bebas dari kanker serviks.
