Buduran, 11 September 2024 – SMP Negeri 2 Buduran berhasil melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tahun 2024 dengan lancar. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, yaitu tanggal 9 dan 10 September 2024, diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari 45 peserta utama dan 5 peserta cadangan.
SMPN 2 Buduran tergabung dalam cluster 28 bersama lima sekolah lainnya, yakni SMPN 1 Buduran, SMP Satu Atap Buduran, SMP Sepuluh Nopember Buduran, SMP Wahid Hasyim 11 Buduran, dan SMP Al Fattah Buduran. Untuk menjaga objektivitas, pelaksanaan pengawasan ANBK dilakukan secara silang. SMPN 2 Buduran melakukan pengawasan silang dengan SMP Wahid Hasyim 11 Buduran dan SMP Al Fattah Buduran.
ANBK merupakan program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk meningkatkan mutu pendidikan. ANBK mengukur berbagai aspek, mulai dari literasi membaca dan numerasi (Asesmen Kompetensi Minimum/AKM), karakter peserta didik, hingga lingkungan belajar di sekolah.
- Literasi Membaca: Mengukur kemampuan peserta didik dalam memahami, menggunakan, dan mengevaluasi berbagai jenis teks.
- Numerasi: Mengukur kemampuan berpikir menggunakan konsep matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.
- Survei Karakter: Mengukur nilai-nilai Pancasila yang tercermin dalam perilaku peserta didik.
- Survei Lingkungan Belajar: Mengukur aspek-aspek lingkungan sekolah yang berdampak pada proses dan hasil belajar.
Dengan pelaksanaan ANBK, diharapkan dapat diperoleh data yang akurat mengenai kualitas pendidikan di SMPN 2 Buduran dan sekolah-sekolah lain dalam cluster 28. Data ini akan menjadi dasar bagi sekolah untuk melakukan perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran.
Pelaksanaan ANBK di SMPN 2 Buduran secara umum berjalan dengan lancar. Namun, seperti halnya pelaksanaan asesmen berbasis komputer lainnya, terdapat beberapa kendala teknis yang dihadapi. Salah satu kendala yang paling sering muncul adalah peserta mengalami logout secara tiba-tiba. Peristiwa logout yang tidak disengaja ini tentu saja mengganggu konsentrasi peserta dan berpotensi memengaruhi hasil asesmen.
“Kami menyadari bahwa kendala logout ini cukup mengganggu jalannya asesmen,” ujar salah satu proktor SMP negeri 2 Buduran Ibu Wahyu Rahmawati, S.Kom. “Untuk mengantisipasi hal tersebut, kami telah melakukan beberapa upaya, seperti memastikan semua perangkat telah terhubung dengan jaringan yang stabil dan melakukan pengecekan berkala terhadap sistem ANBK.”
Meskipun masih terdapat beberapa kendala, pihak sekolah berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pelaksanaan ANBK di tahun-tahun mendatang. Dengan demikian, data yang diperoleh dari ANBK dapat menjadi lebih akurat dan bermanfaat untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMPN 2 Buduran.
